19/11/2012 - 07:14:41 PM | Author: Rissalah Maulana
Alessandro Rossa Vieira, mungkin nama itu jarang
dikenal oleh kalangan awam. Namun jika kita sudah menyebut Falcao,
orang-orang akan dengan sangat mudah mengenalnya. Ya, dia adalah legenda
hidup timnas futsal Brasil. Sang "Dewa Futsal", pemecah kebuntuan, dan
sang Chuck Norris dalam futsal.
Selain menjadi salah satu tumpuan timnas Brasil, Falcao juga menjadi Inspirator tim. Contohnya saat melawan Argentina dalam semifinal Piala Dunia Futsal 2012 di Thailand. Dua gol Falcao membuat Brasil berhasil mengalahkan Argentina dengan skor 3-2. Padahal di babak pertama, Brasil tertinggal terlebih dahulu dengan 2-0.
Tentu saja momen di mana gol kedua Falcao ke gawang Spanyol pada final PD 2012 lalu menjadi seperti "energi tambah" bagi tim samba. Selepas gol Falcao tersebut, Neto sukses mencetak gol ketiga Brasil dan membuat mereka menjuarai PD futsal untuk yang kelima kalinya.
"Ini adalah pencapaian tertinggi saya. Dan jujur, saya pikir Piala dunia ini adalah yang terakhir bagi saya. Fakta bahwa saya dapat pulih dari cedera dan mampu memberikan kontribusi, bahkan tanpa bermain dengan reguler, membuat ini sangat istimewa. Ini Piala Dunia Terakhir saya, setelah semuanya, jadi saya sangat menginginkan gelar ini," kata Falcao.
Pernyataan tersebut membuat para pecinta futsal bakal merindukan aksi-aksi sang dewa dengan kekuatan kaki kirinya. Ya, kemungkinan empat tahun dari sekarang, mungkin tak akan ada lagi nama Alessandro Rossa Vieira, Falcao, atau si nomor 12. Sang Inspirator akan pergi dari arena futsal dunia. Teriakan nama Falcao akan tidak lagi terdengar.
Kemungkinan hengkangnya Falcao dari Piala Dunia futsal membuat dunia akan kembali mencari satu nama bibit muda sang penerus kejayaan dan kesohoran futsal Dunia. Satu nama yang akan membuat kita kembali duduk manis di tribun atau depan televisi, melihat keindahan permainannya. Semoga bibit futsal dunia akan terus tumbuh dan berkembang. Dan semoga...... satu nama baru akan kembali diteriakkan penonton dari tribun arena futsal di pentas tertinggi futsal dunia.
Selain menjadi salah satu tumpuan timnas Brasil, Falcao juga menjadi Inspirator tim. Contohnya saat melawan Argentina dalam semifinal Piala Dunia Futsal 2012 di Thailand. Dua gol Falcao membuat Brasil berhasil mengalahkan Argentina dengan skor 3-2. Padahal di babak pertama, Brasil tertinggal terlebih dahulu dengan 2-0.
Tentu saja momen di mana gol kedua Falcao ke gawang Spanyol pada final PD 2012 lalu menjadi seperti "energi tambah" bagi tim samba. Selepas gol Falcao tersebut, Neto sukses mencetak gol ketiga Brasil dan membuat mereka menjuarai PD futsal untuk yang kelima kalinya.
"Ini adalah pencapaian tertinggi saya. Dan jujur, saya pikir Piala dunia ini adalah yang terakhir bagi saya. Fakta bahwa saya dapat pulih dari cedera dan mampu memberikan kontribusi, bahkan tanpa bermain dengan reguler, membuat ini sangat istimewa. Ini Piala Dunia Terakhir saya, setelah semuanya, jadi saya sangat menginginkan gelar ini," kata Falcao.
Pernyataan tersebut membuat para pecinta futsal bakal merindukan aksi-aksi sang dewa dengan kekuatan kaki kirinya. Ya, kemungkinan empat tahun dari sekarang, mungkin tak akan ada lagi nama Alessandro Rossa Vieira, Falcao, atau si nomor 12. Sang Inspirator akan pergi dari arena futsal dunia. Teriakan nama Falcao akan tidak lagi terdengar.
Kemungkinan hengkangnya Falcao dari Piala Dunia futsal membuat dunia akan kembali mencari satu nama bibit muda sang penerus kejayaan dan kesohoran futsal Dunia. Satu nama yang akan membuat kita kembali duduk manis di tribun atau depan televisi, melihat keindahan permainannya. Semoga bibit futsal dunia akan terus tumbuh dan berkembang. Dan semoga...... satu nama baru akan kembali diteriakkan penonton dari tribun arena futsal di pentas tertinggi futsal dunia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar